10 Mei

CERITA RAKYAT DARI JAMBI "KISAH PUTRI TANGGUH"

Halaman ini memuat tentang cerita rakyat yaitu :Kisa Puti Tangguh" menceritakan tentang keluarga petani sawah menanam padi berhasil melimpah ,akhrinya berkurang hasilnya karena sombongnya membuang padi di jalan,saran penulis berhati-hatilah merawat padi yang baik karena akan membawa rejeki kita yang kita makan.

Kisah Putri Tangguh

Puti tangguh tinggal bersama suami dan ke tujuh anaknya di daerah jambi. Putri Tangguh mimiliki sawah yang ditanami padi. Anehnya, setiap selesai panen, padinya selalu muncul dan siap untuk dipanen kembali. Bahkan ke 7 lumbung padinya telah penuh menampung hasil panennya.

   Saat panen terakhir, Puti Tangguh mengajak suami dan semua anaknya kesawah. Mereka memasukkan hasil panennya ke gerobak. Panen sudah selesai. Sepertinya persediaan padi kita  sudah cukup untuk beberapa bulan,kata Puti Tangguah .
   Kemudia mereka mendorong gerobak bersama-sama .Di tengah perjalanan,Putri Tangguh Jatuh terpeleset "Aduuuuuh....." teriak Putri Tangguh. "hati-hati bu . semalam hujan deras. jalannya menjadi licin,kata suami Putri Tangguh sambil membantunya berdiri. "Gara-gara hijan jalannya licin,. Perjalanan kerumah masih jauh, bisa-bisa aku jatuh lagi" gerutu  Putri Tangguh.

   Putri Tangguh mengambil padi dari gerobaknya. kemudian, padi di tebar di jalan. Melihat prilaku ibunya, si anak sulung pun bertanya. " Apa yang ibu lakukan ? Mengapa ibu membuang padi itu ke  jalan ?"  "Ibu tidak membuang padi. Padi itu ibu gunakan sebagai pengganti pasir. Ibu menebarkan jalan ini tidak licin lagi," Jawab Putri Tangguh. "Istriku Bukankah padi itu untuk kita makan ? Tidak baik rasanya jika membuang-buang makanan ," Nasehat suami Putri Tangguh. Puti Tangguh tidak mengindahkan nasehat suaminya. Bahkan Puti Tangguh membantahnya."Masa bodoh. Bukankah padi kita sudah banyak. Apakah kau mau aku terjatuh lagi  dan tulangku patah?" Bantah Putri Tangguh sambil terus menebar padi ke jalan.

   Setelah panen terakhir, putri Tangguh tidak pernah kembali ke sawah. Ia berada di rumah untuk merawat ke tujuh anaknya . Suatu malam anak bungsu Puti Tangguh merengek karena lapar. Akhirnya putri tangguh ke dapur untuk mengambil nasi. Alangkah  terkejutnya ketika ia mendapati panci kosong. "Mengapa panci ini kosong ? Bukankah tadi masih tersedia sedikit Nasi ?" Tanya Putri tangguh dalam hati. Karena si bungsu terus merengek, Putri Tangguh pun memutuskan untuk menanak nasi. Namun,Putri Tangguh kembali terkejut ketika mendapati beras yang ia simpan dalam kaleng juka menghilang.

   "Kemana pergi beras itu ? Aku ingat masih banyak beras di sini sebelumnya. Jangan-jangan ada orang  yang mencurinya"kata Putri Tangguh. Kemudian puti tangguh membujuk anak bungsunya untuk tidur. Besuk ia berencana untuk menumbuk padi yang di simpan di lumbungnya. Pagi harinya Putri Tangguh terkejut mendengarkan teriakan suaminya. "Istruku......istruku....cepat kemari,"teriakan suami Putri Tangguh. Putri Tangguh segera berdiri menemui suaminya. Ia menghampiri suaminya yang berada di depan pintu lumbung. Ia pun bertanya kepada suaminya.

   "Ada apa suamiku ? Tanya Putri Tangguh dengan cemas. "Aku tidak tahu,Istriku. Lumbung ini sudah kosong saat aku membukanya ," Jawa suami Putri Tangguh. Putri Tangguh dan suaminya bergegas memeriksa lumbung yang lain. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati ke tujuh lumbungnya telah kosong semua. Putri tangguh pun menangis. "Apa yang terjadi padaku? Tadi malam nasi dan beras hilang. sekarang padi di lumbung pun juga ikut menghilang ," Jerit Putri Tangguh.

   "Jangan cemas istriku. Bukankah kita masih memiliki sawah. Bisuk kita ke sawah. siapa tahu padinya telah menguning,"hibur suami Putri Tangguh. Keesokan paginya Putri Tangguh mengikuti suaminya kesawah dengan cemas. Setibanya disawah ,Tangis Putri Tangguh semakin keras karena mendapati sawahnya  telah berubah menjadi semak belukar. Puti Tangguh menangis seharian. Bahkan ia tidak mau pulang dan menunggui sawahnya hingga tertidur. Dalam mimpinya, Putri Tangguh didatangi segerombolan padi yang dapat berbicara.

   " Hai Puti Tangguh. Inilah buah dari kesombonganmu. Masih ingatkah engkau ketika membuang kami ke jalan? "tanya padi-padi itu."Kau telah menghina kami. Kau telah menjadikan kami pasir untuk alas jalanmu. Kami ini di panen untuk dimakan,bukan untuk  dibuang sembarangan. Dengan membuang kami, berarti kamu tidak membutuhkan kami untuk makananmu,"Kata padi-padi itu lagi. Putri Tangguh hanya diam dan tidak menjawab. Ia menyesali ke bodohannya. Iapun memohon maaf kepada padi-padi itu.

   "Tak bisakah kalian memaafkanku? Aku telah menyesali perbuatanku,"kata Putri Tangguh sambil menangis. Sekarang kau dan keluargamu harus bekerja keras.bersihkan sawah itu,bajaklah,lalu tanamlah kami kembali. "Setelah tiga bulkan,barulah kalian dapat memanen kami kembali," Jawab padi-padi itu.

   Ketika Putri tangguh ingin menjawab,ia tersentak bangun dari tidurnya. Putri Tangguh pun kembali pulang. Kemudia ia menceritakan mimpinya kepada suaminya. Keesokan harinya keluarga Putri Tangguh begotong-royong membersihkan sawah dan memanen padi.Ia dan keluarganya merawat sawah dan menjaga padinya dengan baik.Mereka menunggu dengan sabar hingga padi yang mereka tanam siap dipanen. Putri Tangguh juga berjanji tidak akan menyia-nyiakan sebutir padipun hasil panen dari sawahnya.

Disadur dari buku k 13 tema 8 kelas 4 

0 komentar:

Posting Komentar