Bagaimanapun,jangan sekali-kali meremehkan doa,Apalagi meninggalkannya.Kalau tidak sempat,luang-luangkanlah.Kalau sedang malas,Paksakanlah. Kalau sedang galau,bingung,ragu dan buntu,terus peliharalah asa berdoa. Kalau masih sedikit,ulang-ulangilah. Kalau sedang longgar perbanyaklah. Dan kalau belum yakin,simaklah beberapa riwayat yang mungkin bisa memotifasi kita dalam berdoa. Doa adalah Ibadah,Bahkan otak Ibadah.
Dari Ibnu Umar berkata:"Rosululloh SAW bersabda:"Sesungguhnya doa itu bermanfaat untuk sesuatu yang telah terjadi dan belum terjadi, maka berdoalah wahai hamba-hamba Allah."(HR Tirmidzi no 3548 (V/552) dan Al-Hakim no 1866 Kitab Dua Wa Takbir Wa Tahlil (1/ 675).
Dari 'Aisyah r.a. bahwa Rosulullah SAW bersabda:"Tidak mempan sikap berhati-hati terhadap takdir, sedang doa itu akan memberi manfaa, baik terhadap hal-hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Dan sesungguhnya, bala atau malapetaka
itu turun, lalu disambut oleh doa,maka bergulatlah keduanya sampai hari kiamat." (Diriwayatkan oleh Bazaar dan Thabrani, Juga oleh Hakim yang menyatakan sanadnya sah)
Dari Muadzra dari Rasulullah SAW :" Tidaklah bermanfaat kehati-hati atas takdir, tetapi do'a bermanfaat atas hal-hal yang sudah terjadi dan yang belum terjadi,maka hendaklah kamu berdo'a wahai hamba-hamba Allah."(HR. Ahmad adan Ath-Thabrani)
Dahulu dikalangan Bani Isroil terdapat seseorang yang saleh. Suatu malam,ia bermimpi didatangi oleh seseorang yang mengatakan,"Sesungguhnya Allah SWT telah menentukan umurmu sekian tahun. Setengah umurmu berada dalam kecukupan dan setengah Umurmu yang lain engkau berada dalam keadaan serba kekurangan. Pilihlah untuk dirimu sendiri setengah umurmu yang pertama atau setengah umurmu yang kedua. " Kemudian orang soleh itu berkata kepadanya , "Aku punya seorang istri yang
soleh. Dialah pendamping hidupku." "Ajaklah dia bermusyawarah tentang masalah ini dan kembalilah kepadaku setelah itu,baru aku akan memberitaukannya kepadamu.
Ketika pagi hari menjelang,orang soleh itu berkata pada istrinya ,"Istrinya pun berkata,"Wahai suwamiku pilihlah setengah yang pertama Lalu cepat-cepat berdoa dan meminta ampunan kepada Allah. Mudah-mudahan dengan cara seperti itu Alah akan merasa kasihan dan menyempurnakan nikmatNya kepada kita."
Pada malam berikutnya, dia bermimpi didatangi oleh seseorang yang berkata kepadanya "Apa yang engkau pilih ?" Orang soleh itu menjawab, "aku memilih bagian yang pertama." "itu semua untukmu" jawab lelaki itu.
Tidak lama kemudian,orang soleh tersebut mendapatkan rezeki yang berlimpah ruah di mana-mana. Ketika itu sang istri mengatakan,"Ingatlah keluargamau dan orang-orang yang sangat memerlukannya. Jalinlah tali silaturohim dengan mereka dan berbuatlah kebajikan kepada mereka. Begitu pula terhadap tetanggamu dan saudaramu. berilah mereka bagian dari rezeki itu.
Ketika setengah umurnya telah terlampaui, dia bermimpi didatangi oleh orang yang dilihatnya dalam mimpi yang lalu sampai mengatakan,Sesungguhnya Allah SWT bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepadamu, dan sebagai balasannya ,enkau mendapat kesempatan nikmat sampai akahir hayatmu seperti yang engkau dapatkan selama itu".
Usaha kita dalam berdoa adalah sebuah ibadah yang sangat bernilai di mata Allah. Walau mungkin dipandang sebelah mata oleh manusia. Doa itu sangat berharga, asalkan kenyakinan menyertainya. Bukan keraguan,juga bukan kelalaian.
Sumber : Nuansa
0 komentar:
Posting Komentar